Gareth Southgate mengungkapkan bahwa ia telah dipaksa untuk mempersiapkan pemainnya untuk baru pertahanan tiga orang nya di papan taktik, setelah memutuskan enam minggu lalu bahwa itu adalah cara terbaik untuk menghadapi Jerman.
Sistem baru itu sukses, membawa yang terbaik dari Adam Lallana dan Dele Alli dan memungkinkan Inggris untuk menekan tinggi lapangan, tetapi manajer baru telah memiliki hanya satu dan sesi pelatihan setengah untuk memperkenalkan itu.
Kami harus sedikit kreatif dalam bagaimana kami melakukannya," kata Southgate - yang puas, setelah mengambil berjudi dengan menggunakan pertama Inggris tiga orang pertahanan sejak kekalahan di Kroasia yang melihat Steve McClaren 2008 dipecat. "Kita tidak bisa melatih di lapangan terlalu banyak kali. Kami mampu berjalan melalui hal-hal tertentu dan memiliki pertemuan dan bekerja melalui hal-hal taktik papan dan mendiskusikan hal-hal dan mendapatkan pengalaman para pemain 'dari klub mereka. Itu bukan sistem asing dalam hal beberapa pemain yang bermain di dalamnya dan saya merasa itu cocok orang lain yang tidak. "
Meskipun pemenang Lukas Podolski diilustrasikan tepi Jerman unggul cutting pada Inggris - yang absen dua baik babak pertama peluang - sistem baru menunjukkan bahwa Southgate memiliki imajinasi lebih taktis yang pendahulunya Sam Allardyce dan Roy Hodgson. Sistem baru dibangun sekitar mendapatkan hasil maksimal dari Alli dan Lallana, yang terbukti menjadi game stand-out pemain.
Saya pikir itu adalah sistem yang sempurna untuk orang-orang seperti Lallana dan Alli, yang kedua pemain sangat, sangat cerdas dan itu memungkinkan kita untuk menekan tinggi lapangan," kata Southgate untuk berita sepak bola. "Saya telah melihat Jerman tim pin kembali dan Anda berakhir dengan enam di belakang jika Anda bermain dengan sistem yang kita telah bermain di masa lalu. Aku tidak ingin duduk di sana dan mengambil tekanan sepanjang malam. Kami ingin berada di kaki depan yang sistem memungkinkan kita untuk melakukan itu dan kecerdasan cara kita menekan tertentu depan tiga menciptakan peluang yang baik kami memiliki.
Saya memutuskan enam minggu lalu itu adalah apa yang akan saya lakukan. Saya jelas apa yang ingin kita lakukan, tapi kita harus melihat lawan individu karena kami juga bisa bermain dengan keluar dan keluar sayap. Kita bisa bermain dengan berbeda set up di belakang. Saya tidak akan mengatakan bahwa cara kita akan melakukannya setiap pertandingan.
Malam ini dirusak oleh pendukung Inggris bernyanyi tentang mereka "50 pembom Jerman" lagu tentang RAF menembak jatuh pesawat di Perang Dunia II. Bertanya tentang hal ini, Southgate mengatakan FA diharapkan pendukung untuk melakukan diri dengan baik ketika tamu di negara asing.
"Sejujurnya, saya tidak mendengar apa yang dikatakan," jawabnya. "Telah disebutkan kepada saya. Dukungan bepergian, dalam hal jumlah dan cara mereka didukung tim, brilian dan kami akan mendorong mereka melakukan itu dengan cara yang benar setiap saat. "
Southgate mengatakan bahwa Asosiasi Sepakbola telah memilih untuk menunggu sampai Inggris telah kembali ke rumah untuk memutuskan bagaimana menandai hilangnya nyawa di kekejaman teror Rabu di Westminster.
"Saya tidak tahu semua detail karena cerita itu melanggar seperti yang kita bepergian dan mempersiapkan untuk permainan," katanya. "Ada beberapa diskusi tentang apakah kita harus melakukan sesuatu malam ini tetapi kami merasa itu lebih tepat untuk melakukan itu ketika kita kembali ke London karena rumah kami pertandingan [melawan Lithuania di kualifikasi Piala Dunia hari Minggu].
Saya pikir dalam pikiran saya identitas dan salah satu karakteristik kunci dari kita sebagai bangsa adalah bahwa kita terus di saat-saat seperti itu dan kami tidak mengizinkan orang untuk menunda kami apa yang ingin kita lakukan pada hari ke hari dan bagaimana kita pergi tentang kehidupan kita bekerja.
London pada khususnya telah menderita bahwa sebelum dan kami ingin menempatkan pada kinerja yang memiliki semangat dan keinginan yang mencerminkan itu. Kami tidak punya kemenangan yang kita akan menyukai tapi saya pikir orang-orang bisa melihat komitmen dari para pemain dalam cara mereka bermain. "
